Jumat, 23 November 2018

Politik-Unjuk Rasa Ojol di Surabaya: 'Lebih Baik Ngojek daripada Nge-Hoax'

Unjuk Rasa Ojol di Surabaya: 'Lebih Baik Ngojek daripada Nge-Hoax'

Aksi ojol Surabaya di depan Gedung Negara Grahadi.

Surabaya - Komunitas Peduli Ojek Online menggelar unjuk rasa di depan Pasar Atum, Surabaya. Mereka menuntut Prabowo Subianto untuk meminta maaf atas ucapannya yang dianggap merendahkan pekerjaan ojek beberapa waktu lalu.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, massa driver ojek mulai berkumpul sejak pukul 10.50. Sedangkan dipilihnya Pasar Atum menurutnya tidak ada kaitan apapun dengan tuntutan unjuk rasa. 

"Karena di sini (Pasar Atum) kan biasanya mereka mangkal. Jadi Spontan saja aksinya," kata Antonius kepada detikcom, Sabtu (24/11/2018).

Dalam orasinya, mereka menuntut agar Prabowo segera meminta maaf kepada para pengemudi ojek. Jika tidak, mereka akan mengerahkan massa yang lebih banyak. 

"Kami mengultimatum bapak Prabowo untuk segera meminta maaf kepada pengemudi ojek online 2 x 24 jam. Jika tidak kami akan melaksanakan aksi serupa serentak dengan jumlah yang lebih besar," kata salah seorang orator bernama Wijaya.

Usai dari Pasar Atum, massa melanjutkan aksinya di depan Gedung Negara Grahadi. Orasi yang sama diungkapkan di depan kantor Gubernur Jatim tersebut.

Berbagai poster juga dibawa oleh massa, di antaranya bertuliskan "Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek', 'Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoax' dan 'Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami'.

Ketua Komunitas Peduli Ojek Online, Wahono mengatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas penghinaan yang dilontarkan Prabowo kepada ojek online. Menurutnya, ojek juga merupakan pekerjaan yang halal.

"Arek-arek Suroboyo menolak keras pernyataan Prabowo yang merendahkan profesi mulia kami," tegasnya.

Karena hal itu, Wahono mendesak Prabowo agar segera meminta maaf kepada para ojek online seluruh di Indonesia, termasuk di Surabaya. Ia juga meminta kepada Prabowo untuk tidak menjadikan ojek online sebagai komoditas politiknya.

"Berkampanyelah dengan bijak. Jangan eksploitasi kami untuk dijadikan komoditas politik. Biarpun kami ojek online, kami selalu tertib, kami jujur menghidupi keluarga kami," tandas Wahono. 

Massa yang berunjuk rasa sejak pukul 10.00 WIB itu pun akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 12.30 WIB

Link : https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-4315289/unjuk-rasa-ojol-di-surabaya-lebih-baik-ngojek-daripada-nge-hoax

Tidak ada komentar:

Posting Komentar