Senin, 05 November 2018

Politik-Deklarator Garbi Sumut Tanggapi Pernyataan Menohok Tifatul Sembiring, Ini Kata Juanda Sukma

Deklarator Garbi Sumut Tanggapi Pernyataan Menohok Tifatul Sembiring, Ini Kata Juanda Sukma

Juanda Sukma, kader PKS yang menjadi satu di antara deklarator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Sumut.

MEDAN - Juanda Sukma, salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga deklarator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Sumut turut angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua DPP Wilayah Dakwah Sumatera Bagian Utara, Tifatul Sembiring yang mempersilakan agar kader yang bergabung di Garbi untuk keluar dari PKS.

Menurut Juanda, jika benar pernyataan Tifatul yang mengatakan kader PKS yang bergabung ke Ormas Garbi diminta untuk keluar dari PKS maka ini merupakan pernyataan yang berlebihan.

"Karena masih banyak anggota Garbi yang merupakan kader dan calon legislatif PKS, pernyataan ini sama dengan menyuruh caleg tidak bergerak memenangkan PKS, dan seolah-olah menyatakan jika anggota Garbi tidak boleh mendukung PKS. Tentu ini sangat merugikan PKS dan tidak sejalan dengan target pemenangan PKS di pemilu legislatif 2019" ujar Juanda Sukma yang juga Deklarator Garbi Sumut, Minggu (4/11/2018) petang.

Atas adanya pernyataan tersebut, Juanda yang juga mantan ketua bidang Humas PKS Sumut ini mengatakan pihaknya akan membahas masalah tersebut lebih lanjut di internal Garbi.

"Nantilah coba kita diskusikan di Garbi," terangnya.

Untuk saat ini, sambung Juanda, pihaknya akan berjalan seperti biasa sesuai dengan visi misi dan program Garbi. Apalagi menurutnya Garbi ini bukanlah partai politik, jadi tidak apple to Apple jika  dibandingkan dengan PKS. Karena itu dia mengatakan pihaknya merasa tidak perlu memperdulikan pernyataan Tifatul tersebut.

"Kami di Garbi anggap lalu saja pernyataan pak Tifatul. Yang penting kami jalan dengan program Garbi. Kita jalan saja dengan program Garbi. Nanti kita berkomitmenlah siapa kira-kira bisa kita menangkan untuk legislatif apakah dari PKS atau dari luar PKS nanti kita lihat sesuai visi-misinya Garbi," terangnya.

Lebih lanjut, Juanda mengatakan, meski Garbi merupakan gerakan sosial politik, namun dalam konteks pemilu 2019 menurutnya Garbi tidak ada urusan, karena Garbi hanya ormas dan bukan partai politik.

Dia pun mengaku heran kenapa di daerah-daerah termasuk di Sumut terus saja situasi digesek sehingga situasinya terus panas terkait persoalan Garbi ini.

Padahal menurutnya di pusat, yang terlihat anggota Garbi yang ada di DPP ataupun DPR RI tidak kelihatan ada persoalan, bahkan tidak ada dimintai keluar.

"Aku sudah deklarasi Garbi bersama pak Timbas dan kawan-kawan, ya aku tidak pernah diminta keterangan, diberikan surat peringatan, diberikan surat pemecatan, dipanggil untuk mengklarifikasi, kita tidak pernah begitu. Padahal seharusnya ada SOP partai yang harus dijalankan ketika kader partai itu dianggap punya persoalan kan," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Sumatera Bagian Utara, Tifatul Sembiring menilai Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) yang diinisiasi oleh mantan Presiden PKS Anis Matta merupakan sebuah organisasi yang arahnya kepada gerakan politik. Maka dari itu, dia pun mempersilakan agar kader PKS yang sudah bergabung di Garbi untuk keluar dari partai tersebut.

"Tidak ada larangan kader PKS ikut ke Garbi. Silakan itu pilihan mereka. Tapi kalau sudah di Garbi silakan keluar dari PKS. Jangan sampai ada gerakan politik di dalam partai politik, itu kan tidak sehat," ujar Tifatul saat menghadiri acara konsolidasi, di Hotel Danau Toba Internasional Medan, Minggu (4/11/2018).

Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) adalah organisasi yang diinisiasi oleh mantan Presiden PKS Anis Matta.

Sejumlah kader PKS pun turut bergabung dengan organisasi GARBI ini. Salah satunya adalah Timbas Tarigan, Wakil Walikota Binjai dan merupakan kader PKS yang juga Deklarator sekaligus Ketua GARBI Sumut

Link = http://news-sg.op-mobile.opera.com/news/detail/b7a36bf5cfca8626395da2c4b0706d57_id?share=1&country=id&language=id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar