Akuisisi Holcim, SMGR Kokohkan Diri di Pasar Asia
Foto: Aktivitas produksi komersial dari Semen Indonesia pantas dilakukan, karena roda industri sangat berperan terhadap sektor infrastruktur yang tengah dikejar pemerintah.
Jakarta - Setelah berbagai kabar yang beredar mengenai penjualan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencuat, akhirnya terjawab dan terkonfirmasi sudah hari ini. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) resmi yang akan menjadi pemilik baru SMCB.
Dalam halaman resmi LafargeHolcim selaku pemilik SMCB, disebutkan bahwa pada 12 November 2018 telah disepakati akusisi sebanyak 80,6% kepemilikan LafargeHolcim atas SMCB oleh SMGR. Total nilai transaksi mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25,78 triliun (US$ 1: Rp 14.735).
Dengan akusisi bernilai jumbo tersebut, SMGR lantas akan semakin mengokohkan diri di pasar semen Asia. Di dalam negeri sendiri, SMGR sejatinya sudah merupakan pemain terbesar.
Per akhir 2017, aset perusahaan tercatat sebesar Rp 48,96 triliun, lebih besar dibandingkan dengan 3 perusahaan produsen semen lainnya yang juga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Holcim Indonesia Tbk/SMCB (Rp 19,63 triliun), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (Rp 28,86 triliun), dan PT Semen Baturaja Tbk/SMBR (Rp 5,06 triliun).
Jika ditotal, aset dari SMGR dan SMCB akan menjadi Rp 68,59 triliun atau senilai US$ 4,6 miliar (US$ 1: Rp 14.910).
Jika dibandingkan dengan beberapa perusahaan semen yang melantai di kawasan Asia, total penggabungan aset dari SMGR dan SMCB menghasilkan suatu kekuatan baru di industri semen yang sangat besar.
Dari 19 perusahaan yang kami kumpulkan, aset dari SMGR dan SMCB merupakan yang terbesar ketiga setelah Anhui Conch Cement Company Limited dan Asia Cement Corp.
Asal tahu saja, Anhui Conch yang merupakan produsen semen terbesar di China yang sempat disebut-sebut sebagai pihak yang siap mengambil alih SMCB.
Tak Akan Mudah.
Namun, bukan berarti semuanya akan berjalan dengan mudah bagi SMGR pasca mengakuisisi SMCB. Pasalnya, walaupun semakin mengokohkan diri sebagai salah satu perusahaan semen terbesar di Asia dari sisi aset, SMGR harus berpikir keras guna mencari cara untuk membalikkan kinerja keuangan SMCB.
Dari 4 perusahaan semen yang melantai di BEI (SMGR, SMCB, INTP, dan SMBR), hanya SMCB yang membukukan kerugian sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, yakni sebesar Rp 630,4 miliar.
Sementara itu, SMGR, INTP, dan SMBR masing-masing membukukan laba bersih sebesar Rp 2,09 triliun, Rp 617,7 miliar, dan Rp 40,9 miliar.
Link : https://www.cnbcindonesia.com/market/20181113120600-17-41890/akuisisi-holcim-smgr-kokohkan-diri-di-pasar-asia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar