Sekjen PBNU: Memuliakan Kalimat Tauhid Melalui Bendera Salah Kaprah
Ilustrasi - Bendera tauhid.
Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai salah kaprah memuliakan kalimat tauhid melalui bendera. Tak terkecuali kalimat tauhid yang tertulis pada kaus yang marak ditemukan saat ini.
Sekertaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan ada banyak cara untuk memuliakan kalimat tauhid. Misalnya saja taqorrub kepada Allah SWT melalui dzikir, tahlil dan sebagainya.
"Saya hanya khawatir, kalau ditulis di sembarang tempat, seperti bendera bisa terinjak-injak atau memasuki WC dengan kaos bertuliskan kalimat tauhid. Itu sangat jauh dari niat kita untuk memuliakan kalimat tauhid," kata Helmy dalam keterangan pers yang diterima Gatra.com, Jumat (9/11).
Umat Islam di Indonesia, lanjut Helmy, setiap hari melakukan aksi bela tauhid dengan tahlilan. Kemudian ada aksi bela Nabi dengan Maulidan dan lainnya yang lebih menjaga kehati-hatian.
Selain itu, kalimat tauhid harusnya digunakan untuk mempersatukan, bukan memecah belah persatuan. PBNU menilai perang saudara di Irak dan Suriah saat ini karena politisasi kalimat tauhid oleh ISIS dan Hizbut Tahrir.
“Kalimat tauhid itu untuk menyatukan jangan justru memecah belah. Pengalaman di banyak negara Timur Tengah (Iraq, Syiria) mereka berperang, hancur jutstu disebabkan politisasi kalimat tauhid melalui bendera, seperti ISIS dan Hizbut Tahrir," tutup dia.
Link : https://www.gatra.com/rubrik/nasional/363775-Sekjen-PBNU:-Memuliakan-Kalimat-Tauhid-Melalui-Bendera-Salah-Kaprah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar