Selasa, 05 Juni 2018

Pendidikan-Begini Klarifikasi Unair Terkait Kampusnya Diawasi BNPT

Begini Klarifikasi Unair Terkait Kampusnya Diawasi BNPT

Selain ITS, kampus lain yang diawasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Jatim karena dinilai terpapar paham radikalisme adalah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Menanggapi hal ini, Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih mengatakan pihaknya menganggap hal ini sebagai peringatan, bukan tuduhan. Justru Prof Nasih berterimakasih akan peringatan BNPT ini. 

"Tidak ada tuduhan, dari BNPT memberikan warning. Kami sangat berterima kasih terhadap warningnya," ujar Prof Nasih kepada detikcom, Senin (4/6/2018). Namun pihaknya juga menginginkan jika informasi yang dikeluarkan BNPT tersebut bisa pula dilengkapi dengan data-data yang lebih detail, semisal nama, program studi hingga alamat yang bersangkutan. Hal ini dinilai Nasih sangat penting agar pihaknya dapat melakukan penindakan. 

"Manakala kami mendapatkan informasi dan data yang lebih detail misalnya siapa saja yang sudah terpapar, program studinya apa, lalu rumahnya di mana. Lalu kami sangat senang dan berterimakasih agar bisa melakukan tindakan dan upaya yang diperlukan," lanjutnya. 

Terkait data yang beredar di media massa di mana BNPT mengeluarkan kutipan jika mahasiswa kedokteran yang rentan tersusupi paham radikalisme, Nasih menilai kemungkinan tersebut sangat kecil. 

Ini karena menurut Nasih mahasiswa kedokteran memiliki kesibukan yang cukup tinggi dan rata-rata kutu buku sehingga waktunya banyak dihabiskan untuk belajar dan tidak akan sempat melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan. 

"Kalau mahasiswa kedokteran mereka ndak bisa kuliah dengan 'santai'. Kesempatan mereka untuk tidak belajar itu sudah sangat tertutup. Peluang untuk (paham radikalisme) di FK terjadi secara statistik sangat kecil, karena mahasiswanya dalam tanda kutip kutu buku, udah ndak sempat apa-apa, untuk ngafe saja atau pacaran mereka ndak sempat," jelasnya.

Nasih juga mencontohkan kehidupan mahasiswa di kampus hanya berkisar paling lama 5 jam dalam sehari. Sisanya sebanyak 19 jam dihabiskan di luar kampus. Untuk itu, jika ada kegiatan di luar, Nasih menekankan untuk tidak mengaitkannya dengan kampus. 

"Mahasiswa kehidupan di kampusnya itu sangat terbatas. Mereka yang pintar itu paling banter sehari 5 jam di kampus, selebihnya yang 19 jam di luar kampus. Kami bukan seperti itu, mereka hanya ada di kuliah, selebihnya menjadi urusan pribadi masing-masing," terangnya.

Kendati demikian, pihaknya merasa sangat tidak nyaman jika ada yang mengaitkan hal ini. "Sehingga tentu kami tidak nyaman dalam tanda kutip jika mengaitkan itu dengan sebutan perguruan tinggi, seolah yang mengaitkan itu perguruan tingginya. Padahal kan hanya nila setitik kemudian rusak susu sebelanga," ujar Nasih.

Link : https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-4052581/begini-klarifikasi-unair-terkait-kampusnya-diawasi-bnpt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar