Mengulik Konsolidasi Tiga Serangkai Prabowo-Amien-Rizieq
Prabowo, Amien, dan Rizieq bertemu enam mata di Arab. Apakah sekadar bicara Koalisi Keummatan?
“Habib ini kan anak bangsa yang terzalimi, sehingga harus hijrah (pindah) sementara ke Mekah.” Begitulah kira-kira Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), menanggapi ajakan untuk menemui Habib Rizieq Syihab bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, di sela-sela ibadah umrah mereka di Mekah, Arab Saudi.
Rizieq lebih dari setahun ini tidak pulang ke Indonesia di tengah jalannya proses penyidikan kasus chat mesum oleh Polda Metro Jaya. Prabowo mengibaratkan nasib imam besar Front Pembela Islam itu sama dengan dirinya ketika Indonesia dilanda kekacauan pada 1998. Saat itu, ia harus tinggal di Yordania. Ia memilih tidak pulang demi menghindari tuduhan bakal melakukan kudeta.
“Mas Bowo (Prabowo) sangat berempati (kepada Rizieq), karena sudah mengalami sendiri sebelumnya. Dia harus berhijrah sementara ke Yordania,” ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo dalam perbincangan dengan detikX, Rabu, 6 Juni 2018.
Sedangkan Amien sudah pernah bertemu dengan Rizieq ketika melakukan umrah pada Ramadan 2017. Karena itu, jadilah Amien dan Prabowo sepakat untuk bertemu dengan Rizieq, yang saat ini diketahui bermukim di sebuah rumah kontrakan di Sari’ Sittin, sekitar 3-4 kilometer jaraknya dari Masjidil Haram. “Jadi muncul ide, kenapa tak sekalian mengunjungi Habib?” lanjut Dradjad.
Dalam sepekan belakangan, pertemuan Prabowo-Amien-Rizieq di Mekah pada Sabtu, 2 Juni 2018, itu memang menjadi pembicaraan hangat. Banyak yang melontarkan kritik bahwa ibadah umrah mereka telah diselingi dengan konsolidasi politik menjelang Pilpres 2019. Kritik juga datang dari lingkaran dalam Istana Negara.
Baik pihak Prabowo, Amien, maupun Rizieq kompak menyebut umrah berbau politik itu awalnya tidak direncanakan. Prabowo disebut sudah lama ingin menunaikan umrah. Kemudian pada jadwal yang ditentukan, secara kebetulan agenda itu berdekatan dengan umrah Amien beserta tokoh-tokoh lainnya.
“Sebelumnya, Pak Prabowo lima hari di Eropa. Terus pada jadwal yang beliau ditentukan kebetulan berdekatan dengan tokoh-tokoh lain, seperti Pak Amien Rais,” kata politikus Gerindra, Sudaryono, kepada detikX, Senin, 4 Juni 2018, sembari menolak menyebutkan agenda Prabowo selama berada di Eropa.
Menurut Dradjad, sudah menjadi tradisi bagi Amien dan keluarganya menunaikan ibadah umrah di kala Ramadan. Amien, yang ditemani putranya, Hanafi Rais, masuk ke Arab melalui Madinah. Saat Amien memilih miqot (batas untuk memulai niat haji dan mengenakan kain ihram) di Bir Ali hingga selesai menunaikan sai dan tahalul (memotong sedikit rambut), pada Jumat, 1 Juni 2018, malam, ia belum tahu kapan akan bertemu dengan Prabowo dan rombongan.
Hingga sekitar pukul 02.00 keesokan harinya, rombongan Prabowo mengabarkan sedang menuju Masjidil Haram dari Jeddah. Akhirnya Amien menunggu Prabowo hingga selesai melakukan sai dan tahalul juga. Ketika bertemu, keduanya saling bertanya kabar dan melakukan foto-foto.
Rencana bertemu dengan Rizieq, menurut Dradjad, baru dimatangkan pada siang harinya. Akhirnya disepakati mereka bertemu dengan Rizieq pada pukul 15.00. Pada saat itu, rombongan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), yang sudah lebih dulu bersama Rizieq, bergabung untuk mendampingi kedua tokoh tersebut.
Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut ia bersama dengan Amien ketika masih berada di Madinah pada Jumat, 1 Juni. Ketika di Madinah itu, mereka baru mendapat kabar Prabowo positif umrah dan sudah mendarat di Jeddah dari Eropa. Mendengar hal itu, Amien berinisiatif menemui Prabowo di Jeddah.
“Ya sudah, kita ke Jeddah saja ketemu di sana dan ngobrol banyak di sana. Agar nanti bisa sama-sama silaturahmi ke HRS (Habib Rizieq Syihab),” kata Slamet menirukan Amien ketika ditemui detikX, Selasa, 5 Juni 2018.
Slamet mengklaim, bahkan saat Prabowo, Amien, dan pihaknya bertemu di depan Ka’bah, Rizieq belum tahu bakal kedatangan tokoh-tokoh penting tersebut. Setelah dari Ka’bah, Prabowo mengajak rombongan berembuk di Hotel Intercontinental untuk membahas rencana pertemuan dengan Rizieq.
Ada opsi Rizieq yang menemui Prabowo dan Amien di Hotel Intercontinental. Tapi Slamet meyakinkan Prabowo-lah yang sebaiknya ke rumah Rizieq. “HRS kan mukimin (tinggal di Arab). Besuk Saudara yang sedang kesusahan, yang sedang terzalimi, sebaiknya Pak Prabowo yang ke sana. Apalagi beliau ulama,” kata Slamet. Akhirnya Prabowo dan Amien manut sebagai pihak yang sowan kepada Rizieq.
Prabowo ditemani Ketua Umum Garda 212 Ansufri Idrus Sambo meluncur ke kediaman Rizieq dari Intercontinental tempatnya menginap. Adapun Slamet dan rombongan Amien yang berjumlah sembilan orang berangkat dari Hotel Daar Al-Gufron. Prabowo lebih dulu tiba karena mobil carteran Amien datang terlambat.
Ia menggambarkan betapa semringah wajah Rizieq ketika melihat Prabowo datang berkunjung bersama Amien. Rizieq menerima dengan ramah dan menanyakan kabar serta perjalanan para tamunya itu selama beribadah di Tanah Suci. Lantas, mereka melanjutkan pembicaraan di lantai 2.
“Yang mengawali pembicaraan itu Pak Prabowo, ya. Biasa, ngobrol tentang kebangsaan. Terus kemudian dilanjutkan oleh Pak Amien Rais memberikan arahan-arahan. Kemudian dilanjutkan HRS,” kata Slamet.
Rizieq pada kesempatan itu menyarankan agar Gerindra, PAN, dan Partai Keadilan Sejahtera segera mendeklarasikan Koalisi Keummatan. Membangun kekuatan umat bakal menjadi solusi menyelamatkan bangsa Indonesia. Rizieq berharap koalisi itu bisa terbentuk sebelum ijtimak ulama, yang bakal digelar PA 212 pada Juli 2018.
Di forum itulah nantinya Rizieq bakal menentukan siapa capres-cawapres yang bakal didukung. Sebelumnya, PA 212 menelurkan rekomendasi nama-nama capres dan cawapres. Prabowo berada di urutan kedua, setelah Rizieq. Ada pula nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di urutan kelima sebagai capres.
Menurut Dradjad, yang mendengar cerita langsung dari Amien setiba di Tanah Air, dalam pertemuan sekitar satu jam itu, Prabowo, Amien, dan Rizieq sepakat umat Islam dan segenap komponen perlu merapatkan barisan menjelang Pilpres 2019. Namun, terkait Koalisi Keummatan, ia hanya mengatakan koalisi memang harus terus digalang.
Selain obrolan yang melibatkan rombongan, Dradjad mengatakan ada sesi pembicaraan khusus bertiga antara Prabowo, Amien, dan Rizieq. Perbincangan khusus itu berlangsung selama satu jam. Namun ia menolak mengungkapkan hasil pembicaraan tiga serangkai tersebut. "Ada beberapa hasil pembicaraan yang tidak bisa saya ungkap," katanya.
Pengacara Rizieq, Kapitra Ampera, mengungkapkan, dalam pertemuan enam mata itu, Prabowo minta dukungan kepada Rizieq untuk maju dalam Pilpres 2019. "Tolong, izinkan saya maju menjadi pemimpin nasional," begitu kata Prabowo menurut Kapitra. Rizieq pun menyatakan dukungannya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan tidak ada pembicaraan khusus mengenai Pilpres 2019 dalam pertemuan di Mekah. “Pak Prabowo menceritakan, sama sekali tidak diomongkan. Habib juga menyatakan begitu,” kata Muzani di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018.
Adapun Slamet membantah ada pertemuan enam mata antara Prabowo, Amien, dan Rizieq. Pascapertemuan yang berakhir pada pukul 17.00 itu, Rizieq menawarkan buka puasa bersama di rumahnya kepada Prabowo. “Sayangnya, sore itu juga Pak Prabowo harus terbang ke Indonesia,” tutup Slamet.
Link : https://x.detik.com/detail/investigasi/20180607/Mengulik-Konsolidasi-Tiga-Serangkai-Prabowo-Amien-Rizieq/index.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar