Asia Sentinel Hapus Laporan Soal Keterlibatan SBY di Kasus Century
Sep 14, 2018 10:00 AM
Asia Sentinel Hapus Laporan Soal Keterlibatan SBY di Kasus Century. FOTO/Screenshot/asiasentinel.com.
Laporan soal keterlibatan SBY dalam skandal kasus Bank Century yang dirilis Asia Sentinel tidak bisa diakses.
tirto.id - Media asing, Asia Sentinel telah menghapus sebuah laporan berjudul Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy yang mengungkap skandal pencurian uang pembayar pajak senilai 12 miliar dolar Amerika Serikat yang diduga dilakukan rezim pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini diketahui saat Tirto coba mengakses kembali laporan tersebut melalui link: https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/, pada pukul 10.00 pagi, Jumat (14/9/2018). Di situ tertulis laman tidak bisa ditemukan.
Laporan tersebut ditulis John Berthelsen dan sebelumnya dipublikasikan Asia Sentinel pada Selasa (12/9/2018) lalu. Berthelsen mengungkap dugaan tersebut berdasarkan laporan penyelidikan setebal 488 halaman yang diajukan ke Mahkamah Agung Mauritian. Sebanyak 30 pejabat pun diduga terlibat dalam skandal yang bermula dari kasus Bank Century, termasuk Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono.
Bukan cuma itu, Berthelsen secara gamblang juga menyebut aliran dana skandal Century yang ramai pada 2009 lalu ini masuk ke kas Partai Demokrat. Ia menulis: "Pendirian dan bangkrutnya PT Bank Century TBK diduga menjadi pusaran sebagian besar kasus yang dimuat dalam laporan tersebut. Pailit pada 2008, Bank Century akrab dikenal sebagai "bank-nya SBY" karena diyakini menyimpan dana gelap yang terkait dengan Partai Demokrat."
Laporan ini pun menyebar dengan cepat di lini masa media sosial dan diperbincangkan warganet Indonesia, karena mengingatkan kembali skandal besar yang sempat diselidiki DPR melalui Pansus Hak Angket Century yang diketuai Politikus Golkar, Idrus Marham pada 2009.
Sejumlah pengurus teras Demokrat pun membantah laporan tersebut. Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarifudin Hasan saat dihubungi Tirto Kamis kemarin (13/9/2018) menyatakan, "Itu berita sampah saja di tahun politik."
Syarifudin menilai data-data yang disampaikan Berthelsen, adalah rekayasa belaka dan sengaja dikeluarkan menjelang tahun politik 2019 untuk menyudutkan SBY dan Demokrat. "Bagaimana ceritanya Pak SBY gemplang uang. Pak SBY justru buka ruang Pansus Century kok," kata Syarifudin.
Bantahan juga disampaikan Wasekjend Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya kemarin (13/9/2018) yang menyatakan laporan tersebut hoax belaka.
"Tentang Artikel hoax yang menyudutkan SBY dan pemerintahannya di Asia Sentinel: kami berharap Ibu Sri Mulyani yang masih di dalam kekuasaan bisa menjelaskan ke publik. Sri Mulyani sudah gamblang jelaskan ini di Pansus DPR dan persidangan KPK," kata Andi.
Link =
http://news-sg.op-mobile.opera.com/news/detail/b07d29ff22e33016045df70894f3be54_id?share=1&country=id&language=id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar