Rabu, 06 Maret 2019

Pemerintah-Terima Perempuan Arus Bawah, Presiden Jokowi Jelaskan Program Perlindungan Sosial Untuk Rakyat

Terima Perempuan Arus Bawah, Presiden Jokowi Jelaskan Program Perlindungan Sosial Untuk Rakyat

Presiden Jokowi dalam dialog dengan Perempuan Arus Bawah, termasuk 16 perempuan pelopor, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/3/2019) pagi. (Foto: Setkab)

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pemerintah sudah memiliki program untuk meningkatkan perlindungan sosial dan kesehatan bagi masyarakat, terutama untuk kaum perempuan. Program ini mulai dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Namun, diakui Presiden mungkin ada satu, dua, tiga sasaran yang tercecer, dan belum mendapatkan perlindungan tersebut. Hal ini menurutnya karena negara Indonesia sangat besar, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dengan penduduk sudah mencapai 269 juta.

“Jadi kalau ada bercecer seperti itu ya saya kira sangat bagus sekali ada yang bisa menyisir kemudian menginfokan kepada kami untuk kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi dalam dialog dengan Perempuan Arus Bawah, termasuk 16 perempuan pelopor, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/3) pagi.

Untuk kesehatan, Presiden menjelaskan, pemerintah sudah memiliki program bantuan sosial. Berupa program keluarga harapan (PKH) untuk baik biaya tambahan gizi anak, untuk pendidikan anak sekolah, dan juga kalau ingin untuk tambahan usaha.

“Karena tahun ini yang kita berikan sudah 10 juta keluarga penerima manfaat. 10 juta jumlah yang sangat besar sekali,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara Kartu Indonesia Pintar (KIP), menurut Presiden, ini juga untuk pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Sudah diberikan kepada 19 juta siswa dari keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Dari program perlindungan sosial dan kesehatan itulah, lanjut Presiden, kita melihat angka kemiskinan bisa ditekan semakin mengecil, semakin mengecil.  Sekarang angka kemiskinan kita sudah 9,8 persen.

Kalau sudah angkanya di bawah 10 persen, diakui Presiden Jokowi menekannya lebih sulit untuk turun. Tapi dengan program-program perlindungan sosial dan kesehatan yang dilakukan, pemerintah berharap angka kemiskinan dapat diturunkan. Dan juga angka gini ratio kesenjangan yang dulunya 0,41 sudah menjadi 0,38. “Ini juga bisa kita tekan lagi sehingga kesenjangan itu tidak semakin melebar,” ucapnya.

Link : https://fakta.news/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar