Ada Jargas, Warga Lhokseumawe Nggak Perlu Antre Beli Gas.
Foto: Datuk Haris Molana/detikcom
Lhokseumawe - Pemanfaatan jaringan gas rumah tangga terus dikembangkan oleh pemerintah di wilayah Sumatera. Termasuk Kota Lhokseumawe di Aceh
Penantian warga yang selama ini ingin hidup lebih hemat pun terkabulkan. Dulu, warga berjibaku mencari gas untuk memasak.
Jika pun ada, harus mengantre dan harganya melambung di atas harga eceran tinggi (HET). Padahal, Lhokseumawe merupakan daerah penghasil migas terbesar di nusantara.
Kini, warga Kota Lhokseumawe lebih mudah mendapat pasokan gas karena pemerintah menerapkan kebijakan jaringan gas rumah tangga. Sebanyak 2.000 sambungan rumah (SR) jaringan gas mulai aktif di setiap rumah warga empat desa di Kecamatan Muara Dua.
Salah satunya rumah milik Mutia, warga Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua. Sepekan lalu, pekerja sudah memasang pipa dan menyambungkan gas tersebut ke kompor di rumah Mutia.
"Alhamdulillah. Saya merasa senang. Nggak capek-capek lagi antre, nggak capek lagi beli gas. Kadang-kadang udah antre nggak dapat lagi. Api jargas pun beda dengan Elpiji. Warna apinya lebih kebiruan ketimbang Elpiji," kata Mutia kepada detikcom, Jumat (15/3/2019).
Dengan adanya jargas ini, tarifnya nanti tidak tinggi dan mencekik rakyat. Mudah-mudahan tidak langka dan harganya murah. "Saya harap harganya murah. Saya belum tahu berapa sekali pakai sebulan. Soalnya, saya belum membayar. Baru beberapa hari masa pemakaiannya," sebut Mutia.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Migas Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan mengatakan pihaknya berkomitmen terus memperluas jaringan gas rumah tangga di wilayah Sumatera, termasuk di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh
"Kita terus melakukan pengembangan untuk memperluas jaringan gas rumah tangga di wilayah Sumatera. Untuk Lhokseumawe ada 2000 SR yang kita resmikan hari ini dari APBN tahun 2018. Sebelumnya, pada tahun 2014 ada 3.997 SR telah diresmikan. Totalnya ada 5.997 SR yang ada di Lhokseumawe," kata Mustafid kepada wartawan, usai peresmian Jargas di Lhokseumawe, Jumat (15/3/2019).
Jargas ini dibuat untuk memberikan kemudahan akses terhadap warga, penghematan dari 30% hingga 40%, membantu masyarakat ekonomi mandiri, ramah lingkungan dan menekan peningkatan biaya subsidi dan impor LPG 3 Kg.
Dia berharap hal ini bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat baik di sisi ekonomi maupun sosial, juga berkontribusi terhadap kemajuan Kota Lhokseumawe di masa depan.
Jargas Lhokseumawe
Sebanyak 2.000 sambungan rumah (SR), jaringan gas di Kota Lhokseumawe, Aceh mulai bisa difungsikan. Jargas yang dibangun dari dana APBN 2018 ini mengaliri 4 desa di Kecamatan Muara Dua yakni Desa Panggoi, Meunasah Mesjid, Keude Cunda dan Utenkot.
Pengoperasian jargas tersebut aktif setelah Direktur Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Migas Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan melakukan peresmian di Desa Meunasah Mesjid, Lhokseumawe, sekitar pukul 09.30 WIB tadi.
"Kita terus melakukan pergembangan atas komitmen pemerintah untuk memperluas jaringan gas rumah tangga di wilayah Sumatera. Untuk Lhokseumawe ada 2000 SR yang kita resmikan hari ini dari APBN tahun 2018. Sebelumnya, pada tahun 2014 ada 3.997 SR telah diresmikan. Totalnya ada 5.997 SR yang ada di Lhokseumawe," kata Mustafid kepada wartawan, Jumat (15/3/2019).
Mustafid menyebutkan jargas dibuat untuk memberikan kemudahan akses terhadap warga, penghematan dari 30% hingga 40%, membantu masyarakat ekonomi mandiri dan untuk menekan peningkatan biaya subsidi dan impor LPG 3 Kg.
"Kita serius terus mengembangkan program ini. Warga kini bisa memanfaatkan gas yang terkandung di bumi Aceh untuk keperluan dapurnya sendiri. Sumber gas untuk jargas Lhokseumawe berasal dari PT. Pertamina Hulu Energi NSO/NSB dengan alokasi 0,25 MMSCFD," sebut Mustafid.
Link : m.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar