Rumah terduga teroris di Sukabumi/Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Dua terduga teroris yang diamankan di Sukabumi diketahui tinggal di sebuah rumah kontrakan di Kampung Cibuntu RT 03/03, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Penghuni rumah mengaku kaget kontrakannya ternyata diisi oleh dua keluarga.
Kontrakan milik pasangan suami istri Mumuh (74) dan Ecin (54) itu berukuran 5 x 6 meter persegi. Di tempat itu petugas Densus 88 melakukan penggeledahan yang membuat kaget pemilik kontrakan.
"Mereka mengaku dari Jakarta, setiap ditanya identitas mereka selalu menghindar dan beralasan baru kecopetan. Awalnya yang ngontrak saya kira cuma satu keluarga yang satu lagi nganter. Eh taunya mereka sama-sama tinggal satu kontrakan. Salah satu prianya ngaku bernama Samsul," ungkap Encin, istri pemilik kontrakan kepada wartawan, Senin (9/7/2018).
Encin mengaku tidak begitu memperhatikan dua pasangan suami istri dan dua anak kecil itu. Menurutnya tidak ada gelagat mencurigakan dari dua keluarga tersebut.
"Mereka ngontrak sejak 22 Juni 2018 lalu, tiap pagi kedua isteri sering keluar rumah dan belanja ke warung. Enggak ada yang aneh selain dua keluarga tinggal di satu kontrakan itu saja," lanjutnya.
Untuk dua pria yang merupakan suami dari perempuan-perempuan tersebut Encin mengaku jarang melihatnya. Menurut penuturan tetangga di sekitar kontrakan dua pria tersebut sering keluar subuh dan pulang malam hari.
"Sopan, tiap malam dan subuh sering terdengar orang ngaji dari kontrakan, kalau ketemu ramah suka nanya dan tersenyum," imbuh Encin.
Informasi yang diterima detikcom dari sejumlah sumber, Densus 88 melakukan penyergapan di Kampung Nangklak, Tenjoayu, Cicurug sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah ditangkap, petugas kemudian menggeledah rumah kontrakan milik Haji Mumuh.
Polisi sendiri belum memberikan informasinya, dihubungi melalui pesan singkat Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi belum memberikan respons. Saat ini Polres Sukabumi juga tengah memeriksa dua perempuan yang diduga istri kedua pelaku terduga teroris tersebut.
Kontrakan milik pasangan suami istri Mumuh (74) dan Ecin (54) itu berukuran 5 x 6 meter persegi. Di tempat itu petugas Densus 88 melakukan penggeledahan yang membuat kaget pemilik kontrakan.
"Mereka mengaku dari Jakarta, setiap ditanya identitas mereka selalu menghindar dan beralasan baru kecopetan. Awalnya yang ngontrak saya kira cuma satu keluarga yang satu lagi nganter. Eh taunya mereka sama-sama tinggal satu kontrakan. Salah satu prianya ngaku bernama Samsul," ungkap Encin, istri pemilik kontrakan kepada wartawan, Senin (9/7/2018).
Encin mengaku tidak begitu memperhatikan dua pasangan suami istri dan dua anak kecil itu. Menurutnya tidak ada gelagat mencurigakan dari dua keluarga tersebut.
"Mereka ngontrak sejak 22 Juni 2018 lalu, tiap pagi kedua isteri sering keluar rumah dan belanja ke warung. Enggak ada yang aneh selain dua keluarga tinggal di satu kontrakan itu saja," lanjutnya.
Untuk dua pria yang merupakan suami dari perempuan-perempuan tersebut Encin mengaku jarang melihatnya. Menurut penuturan tetangga di sekitar kontrakan dua pria tersebut sering keluar subuh dan pulang malam hari.
"Sopan, tiap malam dan subuh sering terdengar orang ngaji dari kontrakan, kalau ketemu ramah suka nanya dan tersenyum," imbuh Encin.
Informasi yang diterima detikcom dari sejumlah sumber, Densus 88 melakukan penyergapan di Kampung Nangklak, Tenjoayu, Cicurug sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah ditangkap, petugas kemudian menggeledah rumah kontrakan milik Haji Mumuh.
Polisi sendiri belum memberikan informasinya, dihubungi melalui pesan singkat Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi belum memberikan respons. Saat ini Polres Sukabumi juga tengah memeriksa dua perempuan yang diduga istri kedua pelaku terduga teroris tersebut.
link : https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4106472/dua-keluarga-terduga-teroris-di-sukabumi-ngontrak-satu-rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar