Densus 88 menangkap terduga teroris dari rumahnya di kawasan Harapan Mulia, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketua RW 04 Novi Djumiadi yang menjadi saksi penggeledahan mengatakan, terduga teroris berinisial S itu awalnya warga RW 01.
Beberapa waktu belakangan, S pindah dan tinggal di rumah kontrakan di wilayah RW 04.
"Warga sini asli sudah lama, asli orang sini. Dia ngontrak sama istri dan anaknya," kata Novi kepada wartawan di lokasi, Senin (9/7/2018).
Saat dilakukan penggeledahan, dikatakan Novi, sejumlah barang yang diletakkan di dalam kardus turut diamankan petugas dari rumah kontrakkan milik S.
"Dari dalam rumah ada granat tangan, ada peluru-peluru kecil, ada busur sama anak panah," kata Novi.
"Paling banyak anak panah terus campur juga sama mainan anak-anak pistol-pistolan," tambahnya.
Hal yang sama sebelumnya juga dikatakan oleh Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar.
Ia mengatakan, penggeledahan tersebut dilakukan pada Senin (9/7/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam penggeledahan tersebut sejumlah barang bukti berupa mortir dan puluhan anak panah ditemukan.
"Ada mortir, ada panah banyak sekitar 50 buah anak panah. Kemudian ada juga senjata api replika," kata Syaiful saat dihubungi wartawan, Senin (9/7/2018).
Turut Ditangkap Pelatih Satpam
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus seorang terduga teroris di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kapolsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Kompol Saiful mengatakan, Densus 88 Anti Teror mengamankan terduga teroris di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018) kemarin.
Meski tidak mengetahui pasti jumlah orang yang dimankan, Saiful mengatakan salah satu terduga teroris yang diamankan merupakan seorang pelatih petugas satuan pengamanan (satpam).
"Dia ini kerjanya pelatih satpam, pelatih teroris juga mungkin," kata Saiful saat dikonfirmasi, Senin (9/7/2018).
Menurut Saiful, terduga teroris tersebut tinggal di kawasan Sukamulia, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Terduga teroris itu ditangkap di sebuah rumah dan saat ditangkap di dalam rumah itu terdapat dua orang yang merupakan anak dan istri dari terduga teroris tersebut.
Saiful mengaku tidak mengetahui pasti kemana dua orang tersebut diamankan. Namun, terduga teroris tersebut saat itu dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
"Kalau anak dan istrinya saya enggak monitor, tapi kalau pelakunya kalau tidak salah di Polda (Metro Jaya)," ujar Saiful. (Tribun)
Link: http://news-sg.op-mobile.opera.com/news/detail/20f1c66be35837faa0f9a80077ed7565_id?share=1&country=id&language=id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar