Tokoh agama Aa Gym meminta istilah cebong dan kampret dihilangkan. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
"Kita setuju supaya tidak ada dikotomi dan perpecahan di masyarakat," ujarnya saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/7).
Sebutan kecebong dan kampret kerap ditemui di media sosial. Sebutan itu mengidentifikasikan kelompok pendukung politik tertentu.
Meski sepakat dengan pendiri pondok pesantren Darut Tauhid itu, Masinton mengklaim saat ini sudah tidak ada lagi julukan kecebong dan kampret di tengah masyarakat. Dia menilai julukan tersebut sudah tidak lagi digunakan.
"Enggak ada (cebong dan kampret)," tuturnya.
Senada, politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menilai permintaan Aa Gym untuk menghilangkan julukan kecebong dan kampret sebagai niat baik.
"Itu suatu niat baik (permintaan Aa Gym). Cebong dan kampret itu akibat perbedaan," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/7).
Menurut Desmond, memang sudah seharusnya julukan tersebut dihilangkan. Julukan kecebong dan kampret, kata dia, dapat membawa kemunduran bagi bangsa.
"Kan lucu juga ini kan langkah mundur bagi kita sebuah bangsa saling cela cebong dan kampret. Kan harusnya enggak," tuturnya.
Aa Gym sebelumnya meminta supaya panggilan kecebong dan kampret di sesama manusia dihilangkan. Hal tersebut dinyatakan Aa Gym dalam ceramah yang dilakukannya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (8/7) lalu.
Menurut Aa Gym, selain dilarang memanggil sesama manusia dengan gelar yang buruk, larangan lainnya adalah tidak boleh mengolok, mengejek, atau meremehkan orang yang berbeda sikap.
"Jadi jangan melihat orang berbeda sedikit kemudian Anda mengejek, mengolok," katanya.
Link : https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180709213733-32-312835/pdip-dan-gerindra-dukung-aa-gym-hapus-cebong-dan-kampret?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar