Polri sempat menjadi bulan bulanan kritikan akibat banyaknya kasus yang menimpa internal sendiri. hasil pantauan media, polisi-polisi di lapangan sudah bertugas dengan sangat baik. Namun, kasus pembunuhan berencana yang melibatkan IJP Ferdy Sambo dan kasus narkotika yang melibatkan IJP Teddy Minahasa membuat kerja keras polisi-polisi menjadi ikut tercoreng.
Rabu, 29 Maret 2023
Polri - Kepercayaan Masyarakat Terhadap POLRI Terus Bertambah
Senin, 20 Maret 2023
JAWA TIMUR - TOLAK KEGIATAN TABLIGH AKBAR HTI, PNIB SEBAR SPANDUK DI SURABAYA
TOLAK KEGIATAN TABLIGH AKBAR HTI, PNIB SEBAR SPANDUK DI SURABAYA
Surabaya - Diketahui rencana kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI di Surabaya kembali mendapat penolakan keras dari kelompok Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB).
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Waluyo Wasis Nugroho atau Gus Wal mengaku, pihaknya menolak kegiatan HTI itu di taman Apsari kota Surabaya.
“Kami, PNIB tegas menolak apapun kegiatan HTI dan kelompoknya, radikalisme dan terorisme,” ujarnya dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis (20/3/2023).
Gus Wal menyebut, PNIB tak ingin pemerintah membiarkan mengadakan kegiatan tersebut sebagaimana kelompok tersebut telah resmi dibubarkan sesuai Perppu No. 2 Tahun 2017.
“Karena kami tidak ingin apa yang dilakukan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia merubah tatanan Indonesia yang berideologi Pancasila ini dengan Khilafah dan sistim syariat Islam” ucapnya.
"Karena Indonesia ini penuh dengan ras, etnis, budaya serta keberagaman", imbuhnya.
Spanduk itu bertulis PNIB Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia tolak dan bubarkan pawai bendera khilafah berkedok pengajian, M. Khoiruddintolak HTI bangkit kembali, Terpampang juga gambar penolakan radikalisme, terorisme, dan politik identitas. (RED).
Jawa Timur - NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA
NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA
NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA.
Surabaya, HTI merupakan kelompok intoleran-radikal yang dibubarkan oleh pemerintah pada tahun 2017. Setelah HTI di bubarkan, kegiatanya tetap berlangsung dengan menggunakan nama lain/mantel (HTI) seperti Forum Komunikasi Majelis Ta'lim Surabaya.
Forum Komunikasi Majelis Ta'lim Surabaya berencana akan melakukan kegiatan "TABLIGH AKBAR MENYAMBUT RAMADHAN 1444 H", kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 Maret 2023, pukul 07.30 s/d 11.00 Wib di Taman Apsari (Depan Gedung Grahadi) dengan jama'ah berjumlah 500 orang.
Korlap aksi tersebut yaitu Ust. Khoiruddin yang merupakan pentolan HTI yang telah eksis dalam berbagai kegiatan atau aksi dalam menyuarakan paham khilafah dengan mengangkat isu-isu nasional-internasional.
Paham khilafah tentunya bersebrangan dengan ideologi Pancasila yang berasas kebebasan beragama dan kental akan menyebabkan resistensi di masyarakat, seperti adanya penolakan terhadap kegiatan "TABLIGH AKBAR MENYAMBUT RAMADHAN 1444 H" yang dilakukan oleh berbagai tokoh umat Islam termasuk Gus Ilham selaku tokoh LBH NU.
Menurut Gus Ilham "kita tidak boleh memberikan ruang untuk kegiatan atau aksi pada kelompok intoleran-radikal (HTI) yang merupakan musuh negara yang bertujuan merubah ideologi Pancasila menjadi Khilafah".
"Kita harus bergerak bersama membubarkan setiap kegiatan HTI dalam bentuk apapun karena setiap kegiatan mereka akan menyebabkan perpecahan di NKRI seperti yang terjadi di negara timur-tengah yang merupakan negara asal Hizbut Tahrir".
"Warga NU siap bergerak turun jalan menolak kegiatan HTI dan membubarkan kegiatan HTI apabila kegiatan tersebut tidak segera dibatalkan" (RED).
Rabu, 08 Maret 2023
Sejarah - Sejarah pendirian Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan oleh Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat
Sejarah pendirian Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan
oleh Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat.
Masjid Agung Pasuruan atau disebut Masjid Jami Al Anwar
Pasuruan dibangun oleh Adipati
Nitidiningrat IV (1751-1799) pada masa kekuasaannya di Pasuruan. Masjid
tersebut berada di sebelah Barat Alun-alun Pasuruan.
Mesjid Agung Jami'
Al Anwar Pasuruan memilki luas mencapai 3.770 meter persegi dan termasuk
komplek pemakaman Surga Surgi (Raja Nitiadiningrat) dan KH Abdul Hamid yang
terletak di belakang mesjid tersebut.
Tanah Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan, Alun - alun
dan Pendopo Pasuruan merupakan tanah pemberian dari Kasunanan Surakarta kepada
kadipaten Pasuruan atau Nitiadiningrat.
Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat IV merupakan cicit dari
Kanjeng Pangeran I / Pangeran Grudo yang memiliki Ibu yaitu NYAI BERI yang
merupakan istri dari Pakubowono II Kartosuro.
Adapun silsilah sebagai berikut :
Kanjeng Pangeran Nitiadingrat I merupakan keturuanan dari
Pakubowono II Kartosuro / Amangkurat
Djowo (Kasunanan Surakarta / Solo ) bin Pakubowono I/Pangeran Puger bin Sultan
Agung (Pangeran Rangsang) bin Sunan Sedokrapyak.
Dalam sejarah pemerintahan Nitiadiningrat :
1. Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat I memiliki kedekatan
dengan VOC yang dapat terlihat dari lambang kerajaan Nitiadiningrat tercantum
simbol Singa (Simbol VOC).
2. Penataan Kota Pasuruan merupakan tata kota masa kolonial
Belanda.
Pada saat pembangunan Masjid Jami' Al - Anwar Kota
Pasuruan, Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat IV mewakafkan Masjid tersebut dan
menunjuk Nadzir (Pengelola Wakaf) yaitu KH. Hasan Sanusi (Mbah Slagah) dan
ditunjuklah Takmir Masjid oleh Nadzir yaitu Bani Sahal.
Pada saat ini Nadzir
dan Takmir Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan sudah mulai tersingkir dalam
pengelolaan Masjid sehingga diperlukan langkah untuk penegasan kembali oleh
keturunan dari Nitiadiningrat kepada Bani Mbah Slagah yang akan dirangkai dalam
kegiatan Sungkeman Agung Surga - Surgi yang dihadiri oleh KGPH. Benowo selalu
adik Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Pakubowono XII yang akan
dilaksanakan pada bulan Juni 2023.
Adapun kegiatan Sungkeman Agung Surga - Surgi dalam bentuk
pawai budaya yang dipadukan dengan kegiatan agama yang bertujuan untuk
mengedukasi masyarakat terkait SEJARAH PASURUAN dan melestarikan budaya
Nusantara yaitu budaya Tari Bedaya yang saat ini mulai terkikis oleh budaya Luar.
Kalimat penutup penulis :
Kebudayaan merupakan identitas Nasional suatu bangsa.
Identitas Nasional bangsa dapat dikatakan sebagai keunikan, karakteristik, atau
kecirikhasan, agar suatu bangsa tersebut dapat dibedakan dengan bangsa lainnya.
حب الوطن من
hubbul-wathan minal-iman, artinya : mencintai bangsa
merupakan tanda keimanan.
NKRI harga Mati.