Rabu, 29 Maret 2023

Polri - Kepercayaan Masyarakat Terhadap POLRI Terus Bertambah



Polri sempat menjadi bulan bulanan kritikan akibat banyaknya kasus yang menimpa internal sendiri. hasil pantauan media, polisi-polisi di lapangan sudah bertugas dengan sangat baik. Namun, kasus pembunuhan berencana yang melibatkan IJP Ferdy Sambo dan kasus narkotika yang melibatkan IJP Teddy Minahasa membuat kerja keras polisi-polisi menjadi ikut tercoreng.

Dengan adanya kasus kasus tersebut membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin merosot, namun atas perintah Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas setiap kasus yang melibatkan  oknum anggota Polri, dengan tegas Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo menegakkan hukum bagi semua anggota Polri yang melanggar peraturan / hukum pidana.
Penanganan kasus yang menyeret pejabat tinggi Polri yang dinilai telah maksimal oleh masyarakat, Hal ini membuat masyarakat kembali percaya diri terhadap kinerja Polri.

Indikator Politik Indonesia (IPI) memaparkan hasil survei tingkat kepercayaan terhadap Polri yang meningkat dan berada di angka 70,8 persen.
Beberapa tokoh memberikan apresiasi atas profèsionalitas dari Polri dan kembalinya kepercayaan masyarakat, Salah satunya adalah Gus Ilham.
*Keamanan dalam negeri merupakan peranan penting dari pihak Kepolisian yang memiliki tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta menegakkan hukum yang tajam keatas dan tumpul kebawah”

Gus Ilham sebagai Ulama Jatim yang merupakan mitra Polri juga menyambut baik hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menunjukkan tren kepercayaan publik terhadap Polri meningkat. Dirinya berharap kenaikan signifikan itu menjadi pemicu semangat kepada seluruh anggota Polri agar semakin baik dalam melayani dan mengayomi masyarakat.

“Hasil Survei peningkatan kepercayaan masyarakat ke Polri meningkat menjadi 70,8%. Semua itu tiada lain berkat penegakan hukum yang adil kepada semua orang termasuk kepada oknum pejabat tinggi Polri sendiri yang melanggar hukum, sesuai asas semua orang memiliki hak yang sama di depan hukum, tren positif ini menjadi motivasi kepada seluruh anggota Polri untuk semakin baik melaksanakan tugasnya demi menjaga harkamtibmas, semoga Allah SWT selalu menyertai dan melindungi setiap tugas Polri” kata Gus Ilham.

Semoga kedepan para polisi dapat memberikan contoh yang baik di tengah masyarakat dengan segala kesederhanaanya agar masyarakat dapat meniru sebagai suri tauladan yang baik.

Senin, 20 Maret 2023

JAWA TIMUR - TOLAK KEGIATAN TABLIGH AKBAR HTI, PNIB SEBAR SPANDUK DI SURABAYA

 


TOLAK KEGIATAN TABLIGH AKBAR HTI, PNIB SEBAR SPANDUK DI SURABAYA


Surabaya - Diketahui rencana kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI di Surabaya kembali mendapat penolakan keras dari kelompok Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). 


Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Waluyo Wasis Nugroho atau Gus Wal mengaku, pihaknya menolak kegiatan HTI itu di taman Apsari kota Surabaya.


“Kami, PNIB tegas menolak apapun kegiatan HTI dan kelompoknya, radikalisme dan terorisme,” ujarnya dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis (20/3/2023).


Gus Wal menyebut, PNIB tak ingin pemerintah membiarkan mengadakan kegiatan tersebut sebagaimana kelompok tersebut telah resmi dibubarkan sesuai Perppu No. 2 Tahun 2017.



“Karena kami tidak ingin apa yang dilakukan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia merubah tatanan Indonesia yang berideologi Pancasila ini dengan Khilafah dan sistim syariat Islam” ucapnya.


"Karena Indonesia ini penuh dengan ras, etnis, budaya serta keberagaman", imbuhnya.


Spanduk itu bertulis PNIB Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia tolak dan bubarkan pawai bendera khilafah berkedok pengajian, M. Khoiruddintolak HTI bangkit kembali, Terpampang juga gambar penolakan radikalisme, terorisme, dan politik identitas. (RED).




Jawa Timur - NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA

                                     NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA







NU MENOLAK ADANYA PAWAI HTI DI SURABAYA. 


Surabaya, HTI merupakan kelompok intoleran-radikal yang dibubarkan oleh pemerintah pada tahun 2017. Setelah HTI di bubarkan, kegiatanya tetap berlangsung dengan menggunakan nama lain/mantel (HTI) seperti Forum Komunikasi Majelis Ta'lim Surabaya.


Forum Komunikasi Majelis Ta'lim Surabaya berencana akan melakukan kegiatan "TABLIGH AKBAR MENYAMBUT RAMADHAN 1444 H", kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 Maret 2023, pukul 07.30 s/d 11.00 Wib di Taman Apsari (Depan Gedung Grahadi) dengan jama'ah berjumlah 500 orang. 


Korlap aksi tersebut yaitu Ust. Khoiruddin yang merupakan pentolan HTI yang telah eksis dalam berbagai kegiatan atau aksi dalam menyuarakan paham khilafah dengan mengangkat isu-isu nasional-internasional. 


Paham khilafah tentunya bersebrangan dengan ideologi Pancasila yang berasas kebebasan beragama dan kental akan menyebabkan resistensi di masyarakat, seperti adanya penolakan terhadap kegiatan "TABLIGH AKBAR MENYAMBUT RAMADHAN 1444 H" yang dilakukan oleh berbagai tokoh umat Islam termasuk Gus Ilham selaku tokoh LBH NU. 


Menurut Gus Ilham "kita tidak boleh memberikan ruang untuk kegiatan atau aksi pada kelompok intoleran-radikal (HTI) yang merupakan musuh negara yang bertujuan merubah ideologi Pancasila menjadi Khilafah".


"Kita harus bergerak bersama membubarkan setiap kegiatan HTI dalam bentuk apapun karena setiap kegiatan mereka akan menyebabkan perpecahan di NKRI seperti yang terjadi di negara timur-tengah yang merupakan negara asal Hizbut Tahrir".


"Warga NU siap bergerak turun jalan menolak kegiatan HTI dan membubarkan kegiatan HTI apabila kegiatan tersebut tidak segera dibatalkan" (RED).















Rabu, 08 Maret 2023

Sejarah - Sejarah pendirian Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan oleh Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat




Sejarah pendirian Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan oleh Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat.


Masjid Agung Pasuruan atau disebut Masjid Jami Al Anwar Pasuruan  dibangun oleh Adipati Nitidiningrat IV (1751-1799) pada masa kekuasaannya di Pasuruan. Masjid tersebut berada di sebelah Barat Alun-alun Pasuruan.

Mesjid Agung Jami'  Al Anwar Pasuruan memilki luas mencapai 3.770 meter persegi dan termasuk komplek pemakaman Surga Surgi (Raja Nitiadiningrat) dan KH Abdul Hamid yang terletak di belakang mesjid tersebut.

Tanah Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan, Alun - alun dan Pendopo Pasuruan merupakan tanah pemberian dari Kasunanan Surakarta kepada kadipaten Pasuruan atau Nitiadiningrat.

Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat IV merupakan cicit dari Kanjeng Pangeran I / Pangeran Grudo yang memiliki Ibu yaitu NYAI BERI yang merupakan istri dari Pakubowono II Kartosuro.

 


Adapun silsilah sebagai berikut :

Kanjeng Pangeran Nitiadingrat I merupakan keturuanan dari Pakubowono II Kartosuro /  Amangkurat Djowo (Kasunanan Surakarta / Solo ) bin Pakubowono I/Pangeran Puger bin Sultan Agung (Pangeran Rangsang) bin Sunan Sedokrapyak.

 

Dalam sejarah pemerintahan Nitiadiningrat :

1. Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat I memiliki kedekatan dengan VOC yang dapat terlihat dari lambang kerajaan Nitiadiningrat tercantum simbol Singa (Simbol VOC).

2. Penataan Kota Pasuruan merupakan tata kota masa kolonial Belanda.

 

Pada saat pembangunan Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan, Kanjeng Pangeran Nitiadiningrat IV mewakafkan Masjid tersebut dan menunjuk Nadzir (Pengelola Wakaf) yaitu KH. Hasan Sanusi (Mbah Slagah) dan ditunjuklah Takmir Masjid oleh Nadzir yaitu Bani Sahal.

Pada saat ini  Nadzir dan Takmir Masjid Jami' Al - Anwar Kota Pasuruan sudah mulai tersingkir dalam pengelolaan Masjid sehingga diperlukan langkah untuk penegasan kembali oleh keturunan dari Nitiadiningrat kepada Bani Mbah Slagah yang akan dirangkai dalam kegiatan Sungkeman Agung Surga - Surgi yang dihadiri oleh KGPH. Benowo selalu adik Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Pakubowono XII yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2023.

Adapun kegiatan Sungkeman Agung Surga - Surgi dalam bentuk pawai budaya yang dipadukan dengan kegiatan agama yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait SEJARAH PASURUAN dan melestarikan budaya Nusantara yaitu budaya Tari Bedaya yang saat ini mulai terkikis oleh budaya Luar.

 

Kalimat penutup penulis :

 

Kebudayaan merupakan identitas Nasional suatu bangsa. Identitas Nasional bangsa dapat dikatakan sebagai keunikan, karakteristik, atau kecirikhasan, agar suatu bangsa tersebut dapat dibedakan dengan bangsa lainnya.

 حب الوطن من

hubbul-wathan minal-iman, artinya : mencintai bangsa merupakan tanda keimanan.

NKRI harga Mati.