Senin, 06 November 2023

ULAMA MADURA BERSATU SIAP MENSUKSESKAN PEMILU 2024



Habib Faishol selaku Ketua Rabithah Alawiyah Pamekasan mendukung sepenuhnya dan ikut mensukseskan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024, Pemilu merupakan pesta demokrasi masyarakat yang harus terlaksana dengan lancar dan kondusif. Tidak menutup kemungkinan adanya gesekan antar masa pendukung masing masing calon presiden dalam pesta demokrasi 2024, seluruh Ulama berperan besar untuk meredam gejolak di masyarakat.


Gejolak di masyarakat merupakan tugas bersama bukan hanya tugas aparat keamanan, dalam hal ini ulama bertugas memberikan nasehat atau mendinginkan suasana masyarakat agar tidak menimbulkan konflik yang hanya akan merugikan masyarakat dan menciderai pelaksanaan Pemilu tahun 2024.


Ulama sebagai benteng terdepan dalam menciptakan situasi yang harmonis seharusnya kehadiranya membuat masyarkat merasa tentram bukan malah memprovokasi masyarakat, maka dari itu dalam mensukseskan Pemilu tahun 2024 mari bersama – sama mencegah segala bentuk politik identitas yang dapat memecah belah Umat islam.


Masyarakat harus mengawal bersama pelaksanaan Pemilu tahun 2024, berperan aktif dalam menciptakan situasi yang kondusif dan Ulama berperan sebagai benteng dalam menciptakan keharmonisan di masyarakat.



Selasa, 24 Oktober 2023

HATI HATI PROVOKASI DAN PROPAGANDA KHILAFAH HTI

SELAMAT HARI SANTRI 2024.
HATI HATI PROVOKASI DAN PROPAGANDA KHILAFAH HTI.

HTI ORMAS TERLARANG DI PULUHAN NEGARA, TIDAK PERCAYA SILAHKAN GOOGLE !!!!













Rabu, 04 Oktober 2023

Viral !!!, Beredar video Habib Bahar Bin Smith salah dalam membaca kitab kuning

 Viral!!! Beredar video Habib Bahar Bin Smith salah dalam membaca kitab kuning



Beredar video berdurasi sekitar satu menit di media sosial penjelasan dari Habib Bahar Bin Smith terkait hakikat keutamaan malam pertama Ramadhan, dalam video tersebut Habib Bahar Bin Smith terlihat terbata-bata dalam membaca penjelasan di kitab kuning, dalam video tersebut si penanya mempersilahkan untuk membaca sampai habis, akan tetapi Habib Bahar beralasan akan memakan waktu lama dan beliau sudah terbiasa menjelaskan tanpa kitab kuning. 


Dalam video singkat tersebut, beliau menjelaskan bahwa sebelum ada buzzer dan sebagainya beliau sudah menjelaskan dan menggeluti bidangnya sudah lama, sehingga tidak patut dirinya diragukan. 


Sungguh disayangkan bahwa nama sekaliber Habib Bahar Bin Smith terbata-bata dalam membaca Ayat Al-Quran terutama dalam membaca kitab kuning. 


Sebagai umat Islam sudah sepatutnya kita bijak dalam memilih tokoh panutan, bukak hanya ikut-ikutan saja, karena yang kita pilih adalah jalan menuju Ridhonya.

Rabu, 27 September 2023

Senin, 25 September 2023

Tunggangi Rempang, Dua Tokoh Jebolan HTI Adakan Aksi Kampanyekan Khilafah

 Tunggangi Rempang, Dua Tokoh Jebolan HTI Adakan Aksi Kampanyekan Khilafah



Kita semua paham dan mengerti, sebuah perubahan besar sedikit ataupun banyak pasti akan menimbulkan dampak bagi seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali gejolak masyarakat di P. Rempang Kep. Riau. 


Demi kemajuan dan kesejahteraan yang berjangkan panjang maka Proyek Strategis Nasional harus terus berlangsung dan masyarakat diharapakan paham dengan tujuan tersebut serta dapat legowo direlokasi di tempat lain. 


Namun relokasi masyarakat bukanlah perkara mudah, seperti banyaknya kasus ataupun kejadian relokasi di seluruh Indonesia, relokasi sulit dilakukan kebanyakan dikarenakan komunikasi dengan masyarakat putus akibat provokasi dari pihak-pihak yang tidak suka dengan kemajuan yang ingin dicapai, entah berasal dari lawan politik, atau memang dari kelompok yang tidak suka dengan keberadaan Pancasila. 


Dari sini kita dapat mengerucutkan salah satu sebab dan munculnya provokasi tersebut berasal, HTI nama yang tidak asing bagi kita semua, kelompok yang berpaham Khilafah terbuat masih ada dan masih eksis mengancam kedaulatan negara kita. 


Dari penelusuran dan sumber terpercaya kelompok tersebut akan mengadakan aksi demontrasi di Kota Surabaya, pada Hari Selasa tanggal 26 September 2023 pukul 12.30 WIB di Depan Gedung DPRD Jawa Timur Jl. Indrapura. 



Dalam aksi yang akan diadakan ketahuilah inisiator kegiatan tersebut adalah Ust. Khoirudin dan Ust. Sugiono yang telah kita ketahui bersama bahwa dua tokoh tersebut merupakan jebolan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 


Atas nama masyarakat Rempang kali ini mereka menggunakan nama Aliansi Masyarakat Surabaya Peduli Rempang (AMSPR), Surabaya dan Rempang dua nama sekaligus mereka tunggangi dan manfaatkan untuk mengadu domba antara masyarakat dengan Pemerintah. 


Sebagai masyarakat yang beragama, cerdas dan cinta tanah air kita wajib menjunjung dasar Pancasila sebagai pedoman hidup kita, kita tidak boleh terkecoh dengan janji-janji khilafah buatan HTI, karena sudah banyak bukti negara di wilayah Timur Tengah dimana Hizbut Tahrir berada maka Perang selalu ada.

Habib Syakur Sayangkan Konflik Rempang Ditunggangi Eks HTI Kampanye Khilafah

 




Habib Syakur Sayangkan Konflik Rempang Ditunggangi Eks HTI Kampanye Khilafah.


Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyayangkan bahwa konflik agraria yah terjadi di Rempang justru menjadi panggung politik pengasong khilafah untuk eksis kembali.


Hal ini menurutnya terlihat dengan beberapa agenda demonstrasi yang dilakukan oleh eks Hizbut Tahrir Indonesia melalui sayap organisasinya yakni Gema Pembebasan di beberapa daerah.


“Kedoknya aksi bela Rempang, tapi di spanduk-spanduk mereka jelas tersirat agenda politik mereka, mendirikan negara Khilafah,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Senin (25/9).



Ia berharap agar pemerintah dan masyarakat adat Melayu Pulau Rempang segera melakukan dialog terbuka dan transparan untuk menyelesaikan persoalan penguasaan lahan yang bersinergi dengan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City.


“Iya, dialog ini penting agar situasinya jangan terus dijadikan panggung politik lain bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sudah jelas ini terjadi dan tak boleh dibiarkan,” ujarnya.


Bagi Habib Syakur, penyelesaian konflik dengan pendekatan pancasilais sebanarnya adalah solusi. Jika semua pihak mengedepankan musyawarah mufakat, tak perlu ada gesekan yang terlalu keras antara rakyat dan negara melalui instrumen pemerintah dan aparat keamanan.


“Jangan termakan kampanye Khilafah adalah solusi. Pancasila yang selama ini kita miliki adalah solusi. Pastikan penyelesaian konflik dengan pendekatan Pancasila, Insya Allah beres,” tuturnya.


Lebih lanjut, berbagai kasus agraria di Indonesia yang berujung bentrokan antara masyarakat dengan aparat selalu terjadi karena belum tuntasnya musyawarah yang sampai pada titik mufakat. Sementara pemerintah memaksakan untuk melakukan eksekusi.


Sebab jika merujuk pada tujuan Indonesia yang termaktub di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI 1945), jelas mengatakan bahwa ;


Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebagsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


“Iya, cara-cara memaksa ini tidak akan baik. Dialog yang baik dengan kepala dingin, cari solusi bagaimana agar investasi tetap bisa jalan dan rakyat tidak dikorbankan begitu saja,” ucap Habib Syakur.


Kamis, 21 September 2023

ULAMA BANGKALAN MENOLAK AJARAN KHILAFA DI PULAU MADURA


ULAMA BANGKALAN MENOLAK AJARAN KHILAFA DI PULAU MADURA

Adanya isu penyebaran ajaran khilfah di Kecamatan Socah, Bangkalan, khususnya di Desa Keleyan membuat masyarakat setempat resah. Tak mau tinggal diam, PAC Ansor dan MWC NU serta Banser Kecamatan Socah melakukan tindakan penolakan terhadap ajaran paham khilafah tersebut.

Salah satunya dengan memasang spanduk penolakan terhadap ajaran khilafah.

Ketua PAC Ansor Kecamatan Socah Abdul Aziz menyatakan, terkait dengan pemasangan spanduk penolakan khilafah di Kecamatan Socah untuk menolak ajaran tersebut. Sebab, ajaran khilafah sangat meresahkan bagi masyarakat.

Jelas ini ajaran paham khilafah ini sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila. Ini bisa merusak marwah, aqidah, dan tatanan bernegara,” katanya, kamis (21/9/2023).

Menurut Aziz, sebelumnya di Kecamatan Socah bukan hanya sekali dan dua kali saja, bahkan lebih dari dua kali penyebaran ajaran khilafah ini dilakukan.

Oleh karena itu, PAC Ansor, MWC NU, dan Banser Kecamatan Socah menolak keras ajaran paham khilafah ini di Kecamatan Socah.

“Kami berharap aparat penegak hukum supaya terjun langsung untuk mencegah ajaran paham khilafah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MWC NU Kecamatan Socah Abdullah menyatakan hal yang senada. Menurutnya, pihaknya bukan hanya sekali dan dua kali mengetahui adanya kegiatan-kegiatan ajaran khilafah yang kadang-kadang disetting dengan kegiatan yang lain, namun isinya paham khilafah.

Cuma kali ini masyarakat sudah sangat resah sehingga kami melakukan suatu tindakan. Salah satunya dengan tegas menolak adanya ajaran khilafah di Kecamatan Socah,” tegasnya.

Pihaknya menyampaikan bahwa tanggal 24 bulan ini, dikabarkan akan ada pertemuan yang bertajuk multaqo. Hanya saja pihaknya khawatir isi dari pertemuan itu bukan multaqo melainkan ajaran paham khilafah.